Komisi X Serap Aspirasi Permasalahan PTN di Kaltim

11-03-2016 / KOMISI X

Tim Kunjungan Spesifik Komisi X DPR-RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah melakukan kunjungan kerja spesifik ke Provinsi Kalimantan Timur. Tim yang terdiri dari 12 anggota dewan ini dalam rangka menyerap aspirasi serta melakukan pengawasan terhadap permasalahan pendidikan tinggi yang terkait dengan Bantuan Oprasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), beasiswa, dan kepangkatan dosen.

 

DPR Ferdiansyah, mengungkapkan kunjungan yang digelar pada Kamis, (10/3) ini untuk menyerap masukan aspirasi masyarakat, saran, keluhan, dan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan khususnya dalam bidang pendidikan tinggi. 

 

"Ini merupakan pengawasan yang spesifik yaitu tentang BOPTN, Beasiswa, dan Kepangkatan Dosen. Tugas ini dijamin undang-undang MD3 pasal 98 ayat 3," papar Ferdiansyah di Balikpapan. 

 

Ferdiansyah yang juga politisi dari Partai Golkar ini menambahkan bahwa nanti Tim akan banyak mendengar, dari rektor, direktur atau yang mewakili, bagaimana permasalahan tentang BOPTN, Beasiswa, dan Kepangkatan Dosen, termasuk juga saran.

 

Sementara itu, lima pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Kalimantan Timur ini menyampaikan rangkaian aspirasi yang hampir senada. Mereka mengharapkan diberikan kesempatan yang sama dengan yang ada di Indonesia bagian barat, baik dari segi fasilitas, saran dan parsarana pendidikan. 

 

Rektor Univesitas Mulawarman, Masjaya, mengungkapkan, "Kami butuh kesempatan yang sama seperti yang ada di Jawa. Kami tidak akan kalah dengan yang ada di Jawa kalau kesempatan yang diberikan sama," ujar dia. 

 

Tidak jauh berbeda dengan empat Pimpinan PTN lain yang ada di Kaltim, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Direktur Politeknik Negeri Samarinda, Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, dan Direktur Politeknik Negeri Balikpapan. 

 

Mereka juga mengharapkan agar dikucurkan anggaran dalam bidang pendidikan secara proporsional, walau tidak sama dengan yang ada di Jawa namun asal sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak ada ketimpangan antara daerah yang dekat dengan pemerintahan pusat dengan daerah yang jauh dari pusat, bagi mereka sudah cukup. 

 

Selain itu menurut pimpinan PTN yang ada di Kaltim, saat ini dosen sebagai tenaga pengajar PTN sepi peminat, sehingga mengakibatkan banyak kampus yang kekurangan tenaga pendidik. Hal ini menurutnya karena gaji dosen masih sangat kecil, sedangkan persyaratan menjadi dosen cukup tinggi, dengan minimal pendidikan harus strata II (S2). 

 

Tentunya para lulusan S2 lebih memilih bekerja di bidang lain, seperti di sektor swasta dengan tawaran gaji yang lebih tinggi. Rektor Universitas Mulawarman mengungkapkan harapannya, "Semoga kehadiran bapak bisa mengubah kampus-kampus yang ada di kalimantan Timur ke arah yang lebih baik," harapnya. 

 

Menanggapi berbagi keluhan tersebut, Ferdiansyah yang merupakan Anggota Dewan dari dapil Jawa Barat XI ini, menjelaskan, akan melakukan kajian terhadap permasalahan yang ada, untuk selanjutnya dijadikan refrensi dalam pembahasan RAPBN 2017 yang akan dilakukan pada bulan Mei. 

 

Dia juga mengupayakan setelah kunjungan spesifik ini, setidaknya ada kerja konkret, sehingga ada satu atau dua masalah yang terselesaikan.

 

"Kunjungan spesifik ini dilakukan paling tidak dari seratus masalah yang ada, ada satu atau dua masalah yang harus kita tuntaskan. Harus kita selesaikan, baik itu secara spesifik di Kaltim maupun secara nasional, percayakan pada kami, kami akan menyelesaikan satu, dua masalah.Supaya kita pulang ke Jakarta mendapat oleh-oleh perintah dari masyarakat kaltim," tegasnya.

 

Tim kunjungan kerja Komisi X kali ini juga diikuti oleh Sofyan Tan (F-PDIP), Ismayatun (F-PDIP), Bambang Sutrisno (F-PG), Jamal Mirdad (F-Gerindra), Nuroji (F-Gerindra), Dwita Ria Gunadi (F-Gerindra), Venna Melinda (F-Demokrat), Surahman Hidayat (F-PKS), Anas Thahir (F-PPP), Ferry Kase (F-Hanura) dan Krisna Mukti (F-PKB). (eko/nt) Foto:Eko/parle/od

 

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...